Selasa, 03 Juli 2012

PERBEDAAN ARUS SEARAH DAN ARUS BOLAK – BALIK



Pada peralatan tertentu arus bolak – balik tidak diijinkan, tetapi harus untuk menggunakan arus searah. Untuk mendapatkan arus searah dari generator, cukup mengganti slip ring dengan komutator. Walaupun arus yang dibangkitkan didalam kumparan bolak – balik, tapi yang keluar melalui sikat – sikatnya adalah arus searah.

Pada gambar 8, arus A B C D menjadi kumpulan arus searah yang bervariasi antara nol dan maximum dan bentuk arus ini kurang baik untuk digunakan pada tujuan tertentu.  Dengan menambah jumlah kumparan dan juga menaikkan jumlah segmen pada komutator, dapat menghasilkan arus yang lebih konstant.
Gambar 1: Arus Searah / DC
2.    Arus Bolak – balik ( AC )

Generator AC sederhana dapat dibuat dengan menerapkan prinsip tersebut diatas yaitu dengan menggunakan kumparan dan magnet.

Prinsip generator AC 1 fasa sederhana dapat dilihat pada gambar 9. Apabila kumparan diputar maka akan timbul GGL. Untuk menyalurkan GGL dari generator ke beban dipakai slip ring dan sikat arang. Meskipun kumparan diputar, ternyata pada posisi seperti gambar 9a, lampu padam. Berarti pada posisi ini GGL adalah nol.

Sedangkan pada posisi seperti gambar 9b, lampu menyala terang. Berarti pada posisi ini GGL yang dibangkitkan maksimum, hal ini berarti GGL yang dibangkitkan generator tidak konstant dan selalu berubah – ubah. Bentuk GGL yang dibangkitkan dapat dilihat pada
.
Gambar 2: Arus Bolak Balik / AC

Disini  terlihat  bahwa  besarnya  GGL  bervariasi  dari  nol  pada  kumparan  posisi  B maksimum negatif untuk posisi C dan maksimum positif pada posisi E dan kembali ke nol pada posisi F.  Grafik pada gambar 9, mulai dari B hinga F merupakan suatu perubahan lengkap nilai E untuk satu putaran kumparan memotong garis gaya magnet.

GGL yang dihasilkan dengan perantara slip ring dan sikat arang dihubungkan ke beban luar, misalnya lampu. Arus listrik akan mengalir dan alirannya akan mengikuti grafik yang sama dengan GGL yang dibangkitkan. Bentuk gelombang seperti ini kenal sebagai gelombang sinusoida.  Bentuk arus dari B sampai F dikenal sebagai satu cycle dan jumlah cycle setiap detik ( Hz ) disebut frekuensi. Untuk frekuensi 50Hz memerlukan kecepatan 3000 rpm.

Referensi : Modul 1 Udiklat Suralaya 

3 komentar: