Motor DC terdiri
dari bagian yang diam, yaitu rangka (frame) dan sistem medan dan bagian
berputar, yaitu jangkar.
Rangka terbuat dari
besi tuang atau baja dan mempunyai 4 kutub menghadap jangkar. Kumparan terdiri
dari sejumlah lilitan dipasang pada tiap kutub, sehingga jika arus DC mengalir
sistem medan menjadi magnit dengan kutub - kutubnya.
Jangkar terbuat
dari laminasi besi dan membentuk inti lingkaran dengan alur-alur disusun
sepanjang permukaannya. Poros penggerak dipasang ditengah jangkar dan disangga
pada tiap ujungnya oleh bantalan. Kumparan dipasang pada alur jangkar, sehingga
menjadi magnet bila dialiri arus.
Jika jangkar dan
medan dialiri arus DC, maka keduanya menjadi magnet, sehingga akan ada gaya
antara jangkar dan medan. Bila medan magnet disusun dengan arah yang sesuai,
gaya antara kutub pada medan dan kutub pada jangkar akan menyebabkan jangkar
berputar dan menghasilkan daya mekanik pada poros.
Untuk memasok arus
kekumparan jangkar yang berputar dibutuhkan kontak geser. Selain itu juga
diperlukan alat untuk mengubah arus DC pada kumparan jangkar secara kontinyu
untuk menghasilkan gerakan berputar. Kedua persyaratan ini dilakukan dengan
menggunakan komutator. Komutator ini berbentuk cincin yang terdiri dari
segmen-segmen dan terisolasi satu sama lain dipasang pada poros jangkar.
Kumparan jangkar dihubungkan ke tiap segmen komutator. Arus masuk dan
meninggalkan komutator (kumparan jangkar) melalui sikat arang.
Terdapat tiga jenis motor
DC, yaitu :
v Motor
seri
v Motor
shunt
v Motor
campuran (compound)
Motor ini biasa
disebut motor induksi. Umumnya biasa bekerja dengan putaran (kecepatan) tetap
dan dianggap sebagai yang paling handal.
Motor induksi
terdiri dari rangka dan inti besi berlaminasi yang berbentuk alur-alur sebagai
inti membentuk silinder stator. Kumparan
stator tiga fasa dipasang didalam alur-alur membentuk lingkaran bagian dalam
silinder stator.
Inti rotor
berlaminasi berbentuk silinder dengan alur-alur pada permukaan luar membawa
konduktor atau kumparan. Rotor dan stator dipisahkan oleh celah yang lebarnya
sekitar 3mm. Kumparan stator dihubungkan ke pasok utama dan terisolasi sesuai
dengan tegangan yang digunakan. Rotor dapat berupa tipe rotor belitan atau
rotor sangkar tupai.
Bila kumparan
stator dihubungkan kepasok AC, timbul medan magnet sebagai mana dalam motor DC.
Tetapi sifat bolak-balik dari pasok AC membuat medan magnet juga berubah-ubah
Susunan kumparan stator dibuat sedemikian rupa sehingga medan magnet tersebut
berputar. Medan magnet ini menghubungkan (link) stator dan rotor, sehingga
menyebabkan arus terinduksi didalam kumparan rotor. Arus yang mengalir didalam
rotor menghasilkan medan magnet yang berinteraksi dengan medan magnet putar
stator. Akibatnya timbul gaya pada rotor yang membuatnya berputar dalam arah
yang sama dengan medan magnet putar menghasilkan energi mekanik pada poros.
Kecepatan medan
magnet berputar tergantung pada :
a.
Frekuensi pasok AC
b. Banyaknya kutub pada kumparan stator.
Banyaknya kutub
kumparan stator dapat 2, 4, 6, dan
seterusnya, setiap perubahan banyaknya kutub menyebabkan percepatan rotor
berubah. Kecepatan medan berputar disebut kecepatan sinkron dan dapat dihitung
dengan formula berikut :
f
x 60
Kecepatan sinkron= _____ Rpm
p
Dimana f =
frekuensi pasok listrik
p = banyak pasang kutub magnet stator
Jadi apabila suatu
motor induksi mempunyai empat kutub (2 pasang) stator, maka kecepatan sinkron :
50 x 60
______ =
1500 Rpm
2
Kecepatan rotor
motor induksi tidak pernah sama dengan kecepatan sinkron, karena bila hal ini
terjadi pengaruh induksi antara medan magnet putar stator dan kumparan rotor
atau gaya pada rotor akan menjadi nol. Pada kenyataannya kecepatan
rotor (poros) motor induksi saat berputar tanpa beban adalah sekitar 2990 Rpm
untuk motor satu pasang kutub dan sekitar 1490 Rpm untuk motor dengan dua
pasang kutub.
Motor induksi
mengatur sendiri kecepatan dan arus yang mengalir karena kebutuhan beban.
Perbedaan kecepatan antara medan putar dan rotor, menyebabkan medan magnet
stator memotong penghantar pada rotor, sehingga timbul ggl. Karena kumparan
/pengahantar rotor sangkar terhubung
singkat, maka arus mengalir dan menghasilkan torsi.
Bila beban naik,
kecepatan rotor berkurang dan medan magnet stator memotong lebih banyak rotor,
sehingga menginduksi arus yang lebih besar di rotor. Akibatnya torsi yang
timbul naik untuk mengimbangi kenaikan beban mekanik. stator akan menarik arus
lebih tinggi dari pasok.
Ada 2 jenis motor
induksi dan hal ini dibedakan menurut jenis rotornya, yaitu :
a.
Motor induksi dengan rotor
sangkar
b.
Motor induksi dengan rotor
belitan
Motor induksi
dengan rotor sangkar adalah jenis motor induksi yang banyak digunakan, karena
konstruksinya lebih sederhana dan lebih murah. Motor jenis ini putarannya
konstan. Rotornya terdiri dari inti dengan alur-alurnya diisi konduktor membentuk sangkar. Kedua ujung konduktor
dihubung singkat dengan ring ( cincin ).
Motor induksi
dengan rotor belitan, yaitu rotornya berisi kumparan 3 fasa. Ketiga ujung
kumparan dihubungkan jadi satu membentuk
titik bintang. Sedang tiga ujung kumparan yang lain dihubungkan keluar dengan
slip ring yang dipasang pada poros.
Referensi : modul operator 1 udiklat suralaya, PT PLN (Persero)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar