Seperti
diketahui untuk merealisir terjadinya transformasi energi pada berbagai
komponen utama PLTU, diperlukan fluida perantara yang disebut fluida kerja.
Fluida kerja yang dipakai di PLTU adalah air. Sebagai perantara, fluida kerja
akan mengalir melintasi beberapa komponen utama PLTU dalam suatu siklus
tertutup, seperti tampak pada gambar 18.
Selama melewati lintasan tertutup
tersebut, fluida kerja mengalami perubahan wujud yaitu dari air menjadi uap
untuk kemudian menjadi air kembali. Karena itu siklus fluida kerja dapat
dipisahkan menjadi dua sistem, yaitu sistem uap dan sistem air.
Sistem uap merupakan bagian dari
siklus dimana fluida kerja berada dalam wujud uap dan dapat dikelompokkan
menjadi :
Merupakan rangkaian pipa saluran untuk
mengalirkan uap yang keluar dari ketel ke turbin.
Sistem Uap Panas Ulang (Reheat Steam System).
Sistem ini hanya terdapat pada pada
PLTU dengan turbin reheat. Juga merupakan rangkaian pipa saluran uap yang
terdiri dari dua segmen yaitu yang menyalurkan uap bekas dari turbin tekanan
tinggi kembali ke ketel (cold reheat) dan yang menyalurkan uap dari ketel ke
Turbin tekenan menengah/rendah (hot reheat).
Selama melintasi turbin hingga keluar
ke kondensor, uap dicerat/diekstrak di beberapa titik dan pada umumnya uap ini
dialirkan ke pemanas awal air pengisi (Feed water Heater) untuk memanaskan air
kondensat / air pengisi. Uap tersebut dinamakan uap ekstraksi.
Gambar 2, memperlihatkan ketiga
sistem uap tersebut, dimana garis tebal putus-putus menunjukkan sistem uap
ekstraksi dan garis tebal menyatakan sistem uap utama serta sistem uap reheat.
Gambar 2: Sistem Uap
Ref : Modul 1 Udiklat Suralaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar